Anomali (Kaahengan)
- Minggu, 15 Maret 2020
- Berita Pengumuman Sekilas-info Artikel
- Hendriana,S.T

Bapak Wawan Sutiawan,MPd. salah seorang guru PPKN di SMAN 14 GARUT boleh dikatakansebagai nara sumber yang qualified. Dia sangat familiar kepada setiap orang. Kami biasa menyebutnya Miss Biopori . She is smart, dan kami bertukar fikiran satu sama lain tentang topik yang mau dibahas ini, dan kami juga membahas sebuah tema. Ketika Mistic bisa menjadi Ilmiah.
Berbicara masalah Anomali biasanya tidak terlepas dengan masalah air. Ada sebuah gejala alami (Natural Phenomenon) yang terjadi dalam diri kita yang bisa dijadikan acuan dan sebagai tabir pembuka dari sebuah Creature Yang Maha Kuasa. Khususnya dalam tubuh kita yang statusnya fana. Apabila kita teliti dengan seksama, kita akan berdecak kagum tanpa henti, ini tidak masuk akal, tapi setelah diteliti, ditelaah, disimpulkan, dikorelasikan menjadi masuk akal.
Mahluk yang paling sempurna diciptakan oleh Allah adalah manusia, betapa jengkal demi jengkal tubuh kita memiliki fungsi masing-masing. Tulang manusia terbagi menjadi 3 bagian, bagian tengkorak, bagian badan dan bagian kaki. Tulang dibalut otot dan daging hingga menjadi bentuk yang baik. Sistim percernaan, daya rangsang, memori otak, fungsi hati, fungsi ginjal, fungsi jantung, sistim peredaran darah, sel darah merah, sel darah putih, mata, fungsi mata, usus 12 jari dengan gerakan meremas – remas (paristaltik) dan banyak lagi yang belum disebutkan. Semua itu terkordinasi oleh otak dan sumsum tulang belakang. Ternyata computer yang paling canggih itu adalah tubuh kita.
Otak kita bisa menyimpan berjuta juta memory. Satu saja organ tubuh kita tidak berfungsi secara normal maka side effect nya akan terasa kemana- mana. Dengan kata lain menjadi sebuah Complication Diagnose. titik!, itu belum didukung oleh pola makan yang kurang baik, pola hidup yang tidak benar, komplit deh penderitaan.
Apabila kita kupas satu persatu mungkin bisa berlembar – lembar menulisnya. Dari segi letaknya saja Tuhan sudah mendesain sedemikian rupa hingga tepat guna bagi si pemiliknya.
Ada beberapa pertanyaan yang menggelitik tapi bisa diajukan sebagai sebuah pemikiran supaya kita bersyukur kepadaNya. Diantaranya:
- Mengapa lubang hidung ada dibawah tidak di atas?
- Mengapa hanya kuku dan rambut saja yang tumbuh memanjang?
- Mengapa gigi manusia tidak tumbuh memanjang hanya membesar saja seiring bertambahnya usia, baik itu geraham, gigi seri maupun gigi taring?
- Mengapa ada kelenjar gondok?
- Mengapa ada enzim ptialin atau amilase dalam air liur kita?
- Mengapa ada bilik kanan dan bilik kiri dalam jantung, apa fungsi dari keduanya?
- Mengapa lutut kita menekuk kebelakang tidak seperti lutut seekor ayam menekuk kedepan?
- Mengapa harus ada bulu mata?
- Mengapa ada kelenjar air mata, apa fungsi kelenjar air mata, Mengapa harus ada bulu hidung, Mengapa harus ada zat lilin dilubang telinga kita?
- Mengapa harus ada retina di kedua bola mata kita?
- Seperti apakah bila seseorang tidak mempunyai retina?
- Mengapa ada gendang telinga?
- Mengapa harus ada sel darah merah dalam tubuh kita?
- Mengapa ada tulang rusuk melayang?
- Mengapa harus ada mangkok sendi?
- Mengapa mata bisa berkedip, seperti apakah bila kedua mata kita tidak bisa berkedip?
- Mengapa harus ada sel darah merah dan putih, apa fungsi dari keduanya itu?
- Mengapa ketika sel darah putih lebih banyak dari sel darah merah menimbulkan sesuatu terhadap tubuh kita?
- Mengapa harus ada pori- pori dalam kulit?
- Mengapa kita berkeringat dan akan menimbulkan apa bila tidak?
- Mengapa dan masih beribu – ribu mengapa yang ada dibenak kita.
Bukankah ini sebuah keanehan yang kadang kita tidak menyadarinya? Jawabannya hanya satu, itu sudah diatur oleh Yang Maha segala Maha yang menciptakan kita. Bukankah semua itu keanehan? Mengapa tidak bersyukur dengan letak dan fungsi semuanya itu?
Marilah kita tafakuri satu persatu anggota tubuh kita dari mulai letaknya, fungsinya, dan mengapa diciptakan demikian. Jelaslah bagi kita itu merupakan sebuah ketetapan. Bayangkan bila salah satunya tidak berfungsi normal. Bisakah kita membayangkan satu jam saja bila kedua mata kita mendadak menjadi buta. Dari sekian fungsi dan letaknya, ada sesuatu keanehan yang luar biasa dalam diri kita, bila diolah dengan baik maka akan menimbulkan antibody dalam tubuh kita, sehingga kita bisa terlindungi dari berbagai macam penyakit, salah satunya pengolahan nafas secara sempurna dan benar. Lihatlah atlit renang, lihatlah Qori dan Qoriah, lihatlah para penyelam alami pencari mutiara atau terumbu karang. Mereka mengolah nafasnya dengan maksud tertentu, tapi mereka tidak sadar dengan mengolah nafas bisa membentenginya darinya dari berbagai macam penyakit, bahkan lebih dari itu yang mereka sendiri tidak mengetahuinya.
Ketika seseorang menarik nafas dan menahannya, maka secara refleks molekul darah ( Haemoglobyn) yang terdiri dari atom O2 dan atom Zat Besi (Fe) akan berbaris serial: Fe-Rantai protein-Fe-Rantai protein dan seterusnya. Fe (Zat besi) yang bersifat farramagnetik dan ferromagnetik dalam heamoglobyn jika posisinya simetris seperti ini maka molekul darah menjadi bersifat magnet. Sehingga tubuh manusia mengeluarkan medan magnet yang memiliki dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan, juga mengeluarkan gelombang elektromagnetik. Apabila berinteraksi maka akan menghasilkan gaya menolak, menarik atau terpolarisasi menghasilkan gaya putar. Keadaan molekul yang teratur seperti itu mudah dibersihkan dari sel - sel asing, virus, bakteri, dan kuman penyakit lainnya yang biasanya bersarang disela - sela molekul yang tidak teratur dan akan terlempar ditolak oleh medan magnet tubuh.
Itu terjadi secara alami bila seseorang menahan nafas, apalagi seorang atlit renang, qori dan qoriah, para penyelam alami yang mencari terumbu karang di laut. Mereka secara alamiah dan tidak disengaja biasa melatihnya secara terus menerus melalui latihan.
Di Garut ada beberapa perguruan (paguron: sunda) yang bisa mengolah nafas secara alamiah bukan dengan Magic. Biasanya apabila secara rutin dilakukan dan diolah , maka hasilnya akan bagus bagi kesehatan yang mengolahnya.
Sangat masuk akal ketika pengolahan nafas seseorang diolah secara sempurna maka apabila ada sesuatu yang akan mendekatinya dia akan terpental jatuh dengan refleks, percaya atau tidak? Apakah ini ada korelasinya dengan tema diatas? Coba sajalah, toh itu hanya prediksi kami saja setelah melihat kejadiannya.
Kawan, mulai sekarang marilah kita mencoba menarik nafas dan menahannya seperti tema yang dibicarakan diatas secara pyur, atau menarik nafas dengan arti lain ketika kita menyaksikan atau melihat sesuatu didepan kita, seperti ketika kita melihat bencana tsunami melanda dan memporakporandakan rumah – rumah mereka, seperti melihat ketidak adilan, ketika kita melihat kaum dua’fa yang tidak bisa makan sementara disekelilingnya orang yang kenyang semua, ketika kita melihat penderitaan orang yang kelaparan, melihat penderitaan orang – orang yang sementara kita tidak bisa membantunya karena keterbatasan kita. (nyambung ga nyambung dengan tema diatas yang penting narik nafas dan menahannya). Mulailah kita menarik nafas dan menahannya dalam hal yang positif sesuai tema yang dibicarakan atau menarik nafas dengan arti lain. It’s up to you.
Percayalah apabila kita mengerjakan sesuatu dengan sungguh – sungguh (sesuatu yang positive), maka kita akan memetik hasilnya, dan ini bukankah suatu keanehan di sekitar kita. Its Anomali, believe or not?
Artikel Terkait

Panduan dan Template Portofolio SNPMB 2025 untuk Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi
Senin, 03 Februari 2025

Menjadi Guru yang Relate: Kunci untuk Menciptakan Hubungan Positif dengan Siswa
Kamis, 30 Januari 2025